Luthfi Idris Cerita Linux, Jerman Wirausaha dan Hidup Sederhana

Solid State Drive

Sebenarnya sudah lama saya ingin mengganti harddisk laptop sekarang dengan SSD. Tetapi entah mengapa selalu aja ada alasan untuk menundanya, sampai saya membuat membuat pos tentang itu. Kali ini saya putuskan untuk mengganti dengan SSD karena saya ada waktu untuk menggantinya dan merasa laptop saya sekarang sudah mulai terasa lambat.

Pilihan saya jatuh ke Crucial MX100 256GB. Selain harganya terjangkau, review yang saya baca atau lihat di YouTube juga lumayan. Bukan yang terbaik memang, tapi cukup OK lah untuk yang pertama kali menggunakan SSD. Beberapa SSD yang bagus dan mahal adalah Samsung 850 Pro dan SanDisk Extreme Pro.

Pertama-tama yang saya lakukan adalah BACKUP. Backup seluruh data penting yang ada di laptop. Selain pakai harddisk yang memang khusus untuk backup, saya juga pinjam harddisk teman kalau space yang saya punya gak cukup. Setelah selesai backup. Download iso Clonezilla, lalu extract di USB misalnya dengan perintah

dd if=clonezilla.iso of=/dev/sdX

X tergantung hasil dari ‘sudo fdisk -l’ yang menunjukkan USB. Harddisk yang baru sebaiknya di partisi lebih dahulu menggunakan GParted. Saya menggunakan SATA to USB kabel untuk koneksi dengan laptop. Partisi saya buat kurang lebih sama persis dengan harddisk lama. Sedikit berbeda pada root partisi saya buat sedikit lebih besar karena Clonezilla hanya mendukung clone partition ke partisi yang lebih besar. Tutorial clone disk saya rubah menjadi clone partition pada pilihan part to local part. Selanjutnya hanya mengikuti perintah yang ada.

Setelah selesai kita akan copy file-file yang penting pada partisi /home dari harddisk lama ke baru. File-file peting seperti file-file hidden. Apabila tidak mendapatkan write access pada partisi home. Bisa mencoba dengan program bindfs apabila tidak ada silahkan install dengan apt-get terlebih dahulu.

sudo mount /dev/sda3 /media/home
sudo bindfs -u $(id -u) -g $(id -g) /media/home /media/bindfs
###### Perintah umount ######
sudo umount /media/bindfs
sudo umount /media/home

lalu kita akses pada folder /media/bindfs bukan /media/home. Kemudian pasang harddisk yang baru pada laptop lalu install ulang GRUB bootloader. Seperti disadur dari tutorial reinstall GRUB2 dari crunchbang wiki. Login ke live system melalui USB. Lalu pada terminal ketik

TARGET=/media/sda1
sudo mkdir -p $TARGET
sudo mount /dev/sda1 $TARGET
sudo mount --bind /dev     $TARGET/dev
sudo mount --bind /dev/pts $TARGET/dev/pts
sudo mount --bind /proc    $TARGET/proc
sudo mount --bind /sys     $TARGET/sys
sudo chroot $TARGET /bin/bash
grub-install /dev/sda
update-grub

Untuk keluar dari chroot ketik exit atau ctrl+d. Lalu umount direktori-direktori tadi.

sudo umount -l $TARGET/dev/pts
sudo umount -l $TARGET/dev
sudo umount -l $TARGET/proc
sudo umount -l $TARGET/sys Kemudian `sudo reboot` systemnya. Apabila anda mendapat pesan galat pada saat boot-up fsck. Kemungkinan karena UUID yang ada pada /etc/fstab berbeda dengan UUID harddisk yang baru. Perbaharui UUID tersebut merujuk pada hasil perintah `blkid` untuk melihat UUID harddisk yang baru. 

« Pos Sebelumnya Pos Sesudahnya »