Luthfi Idris Cerita Linux, Jerman Wirausaha dan Hidup Sederhana

Ide : Fotokopi

Mulai senin kemarin di kampus saya lagi ada pekan ujian (e Prüfung / e Klausur). Klausur biasanya dipakai untuk lingkungan universitas / kampus, kalau Prüfung untuk semuanya. Saya inget banget waktu kuliah S1 dulu di Jakarta, kalau mau ujian tukang fotokopi depan kampus itu rame banget, semua mahasiswa pada mau fotokopi entah soal ujian tahun lalu atau catatan teman cewe yang rajin masuk dan nyatat. Kenapa cewe? biar tulisannya kebaca dan rapih :d.

Ternyata kebiasaan itu saya bawa sampai ke Jerman :p. Tetapi disini gak ada tukang fotokopi yang berjejer di sepanjang kampus. Disini fotokopinya sendiri di dalam kampus. Cukup membayar 2 cent perhalaman kita bisa fotokopi semau kita. Yang mau lihat mesin fotokopinya kayak apa, lihat deh :

Jadi sistem nya gini, kan setiap mahasiswa dapat Studierendenausweis (Kartu Mahasiswa), kartu tersebut bisa dipakai untuk bayar makanan di kantin (Mensa) atau untuk fotokopi dan nge-print. Di mesin fotokopi itu kita bisa print, fotokopi dan scan semau kita asalkan saldo di kartu kita masih cukup. Cara pakainya cukup mudah, pertama kita masukkan kartu kita ke mesin yg diatas itu (foto 1) lalu muncul jumlah saldo uang kita, lalu kita bisa fotokopi(2 cent) atau scan (gratis). Untuk scan, sebelum kita pencet tombol start untuk memulai scan, kita diminta untuk memasukkan alamat email kita, jd nanti file scan nya akan dikirim ke email. Ini fitur favorit saya, karena gratis dan bisa saya baca di tablet dan gak ribet karena kebanyakan kertas. Untuk print, sebelum kita nge-print kita harus terkoneksi dengan jaringan kampus, lalu ada driver khusus yang harus di install di laptop kita. Jadi misal kita mau print dari libreoffice, pada saat pilih printer, pilih printer yang di kampus. Toll

« Pos Sebelumnya Pos Sesudahnya »