Luthfi Idris Cerita Linux, Jerman Wirausaha dan Hidup Sederhana

Pesta Buah

Bayangkan anda dan keluarga ingin menghabiskan akhir pekan bersama-sama beserta keluarga besar anda. Anda bosan apabila waktu akhir pekan hanya dihabiskan hanya pergi ke Mall. Lalu anda mencari ide dengan membaaca di koran. FESTIVAL MANGGA judul pada salah satu kolom iklan baris di koran. Karena menarik, anda dan keluarga besar memutuskan untuk pergi kesana, ke Indramayu.

Pada saat memasuki kota Indramayu, kita melihat banyak sekali di pinggir jalan orang yang berjualan mangga dan harganya juga cukup murah. Tidak mengherankan karena sekarang adalah musim panen buah mangga.

Sampai di alun-alun kota, tempat berlangsungnya festival mangga, disambut dengan panggung lengkap dengan aksesoris dan hiasan serba mangga. Panggung ini ditujukan untuk pertunjukan musik tradisional atau band-band lokal. Di depan panggung disediakan meja dan bangku panjang untuk orang duduk makan atau minum sambil menikmati musik.

Sepanjang alun-alun terdapat banyak sekali pondok-pondok kecil tempat orang berjualan. Semua jualan bertemakan satu Mangga. Segala minuman dibuat dari mangga, mulai dari jus mangga, cocktail (es buah) mangga, ada juga es krim rasa mangga, es teler mangga dan lain-lain. Mungkin tidak banyak makanan yang menggunakan mangga, salah satu makan dengan mangga yang saya suka adalah ketan mangga. Tetapi tidak semua harus dengan mangga, bisa juga minuman lainnya atau makanan lainnya, tetapi yang paling utama adalah minuman dan makanan yang berbahan dasar buah mangga. Karena sekarang adalah festival mangga, festival untuk merayakan panen buah mangga.

Tidak hanya makanan atau minuman, terdapat juga kerajinan yang bertemakan mangga, ada juga pameran traktor jaman dulu maupun traktor jaman sekarang, ada juga permainan seperti pasar malam untuk anak kecil maupun dewasa.

Di hari itu juga, ada tur gratis yang diadakan pemerintah kota indramayu untuk melihat bagaimana atau apa saja yang dikerjakan di pasar induk terbesar di Indramayu.

Lalu kita menunggu kedatangan bus yang akan membawa kita ke pasar induk. Setelah bus datang, tidak sampai 15 menit kita sudah sampai di pasar induk. Banyak Gabelstapler atau forklift yang berlalu lalang menarapihkan Kiste atau box yang baru datang dari petani. Semua mangga diurutkan berdasarkan jenis dan waktu kedatangan. Kebetulan bulan ini adalah musim mangga, jadi yang banyak sekarang adalah mangga. Lalu pemandu tur nya memulai menjelaskan apa saja yang dilakukan pada pasar induk ini. Beberapa yang menarik adalah pasar ini melayani permintaan dalam jumlah yang besar seperti permintaan dari supermarket seperti TipTop. Misal TipTop memesan untuk 1 ton mangga yang harus dikirimkan ke seluruh cabang di pulau jawa, maka pasar induk akan menyediakan sesuai dengan spesifikasi pesanan, sebagai contoh dibungkus perkilo. Pasar induk punya kemampuan untuk membungkus dan mengirimkan sesuai dengan pesanan.

Pasar induk di Indramayu juga melayani permintaan mangga dalam negeri dan luar negeri. Setelah pemandu tur menjelaskan, kita dibawa ke ruangan packing, disini semua dikerjakan 80% otomatis dengan mesin. Mulai dari penimbangan buah, packing,labeling sampai memasukkan ke box atau keranjang.

Setelah itu kita dibawa ke ruangan pendingin, dimana buah mangga bisa disimpan selama lebih dari 6 bulan tanpa mempengaruhi rasa dan bentuk buah tersebut. Terdapat beberapa kulkas besar yang tidak terlihat seperti kulkas, tetapi seperti garasi dimana ada pendingin dan blower angin dengan dinding yang sangat tebal.

Tur diakhir dengan memperbolehkan kita mengambil sebuah mangga dari mesin pendingin tersebut. Pemandu tur juga menyediakan celengan kecil untuk siapa saja yang ingin menyumbang / beramal untuk anak-anak yang tidak mampu, bukan untuk pasar induk atau pemandu tur.

Cerita diatas bukanlah kisah nyata, melainkan hanya kisah khayalan yang saya yakin beberapa tahun lagi akan jadi kenyataan di Indramayu, Indonesia. Cerita ini saya alami sendiri di Oberkirch - Jerman.

« Pos Sebelumnya Pos Sesudahnya »