Belajar lagi
18 Dec 2016 Kategori: LinuxIt’s time to be hard core. Gada lagi yang gampang-gampang tinggal klik-klik. Sekarang waktunya belajar hardcore. Install archlinux!!! Kenapa archlinux? karena semua harus disetting sendiri, gak ada yang otomatis disini. Selain itu karena rolling release artinya paket yang ada di repositori adalah yang paling update. Jadi saya gak perlu install ulang lagi kalau mau update OS. Sampe mati OS nya ya cuma ini.
Persiapan
Download OS di sini, cari mirror yang di indonesia terus unduh file ISO nya. Setelah itu verifikasi apakah ada malware yang ikut-ikutan apa gak pake md5sum atau sha256sum.
Kemudian siapin flash disk kosong buat naro file installan archlinux ke flash disk. Cek flash disk pake perintah lsblk
. Nanti keliatan apakah flash disknya udah ke detect apa belum. Pastiin lagi gak lagi mounting flash disk nya. Untuk ngopi dari ISO ke flash disk kalo di linux pake perintah
dd bs=4M if=archlinux.iso of=/dev/sda status=progress && sync
- bs = bytes. 4Mb buat partisi pertama
- status = penting buat liat progress
- sync = buat sync file yang udah dikopi
Instalasi
Cara instalasi sebenernya cukup gampang. Tinggal ikutin di https://wiki.archlinux.org/index.php/Installation_guide. Tapi disarankan ada dua mesin yang sedang dipake. Satu mesin adalah yang sedang diinstall archlinux. Satunya lagi untuk baca-baca wikinya. Oh iya, wikinya sangat-sangat membantu dan lengkap. Hampir semua yang berhubungan dengan archlinux ada di wikinya.
Kalau udah ngopi file instalasi archlinux tinggal boot dari USB FDD. Setelah booting, bakalan masuk ke modus root. Pertama setting keyboard. Kl qwerty keyboard, gak perlu ganti apa2. Kl qwertz keyboard ganti pake perintah loadkeys de-latin1
Internet
Abis itu setting internet, karena tanpa setting internet, instalasi gak bisa jalan dengan sempurna. Ini menurutku bagian yang paling menantang karena biasa tinggal klak klik ini harus setting banyak hal. Oke jadi gini, kita mau pake wifi, karena saya gak punya kabel dan kabel so old fashioned.
Pertama cek apakah udah terdeteksi apa belum dan cek nama wirelessnya ip link
. Biasanya yang depannya pake w itu nama wirelessnya. Contohnya wlan0. Terus cek security di wifi routernya apa, biasanya sih WPA. Kalau udah, bikin file di /etc/wpa_supplicant/contoh.conf
isinya adalah
network={
ssid="namaSSIDnya"
psk="passwordnya"
}
abis itu coba perintah wpa_supplicant -B -i wlan0 -c /etc/wpa_supplicant/contoh.conf
. Kalau berhasil coba dhcpcd wlan0
kalau berhasil juga berarti udah dapet IP dan bisa konek internet. Kalau pake file tadi gak berhasil coba cara lain yaitu wpa_cli. Di file contoh.conf tadi ganti isinya jadi
ctrl_interface=/run/wpa_supplicant
update_config=1
abis itu coba perintah wpa_supplicant -B -i wlan0 -c /etc/wpa_supplicant/contoh.conf
abis itu perintah wpa_cli
terus kalau ada tanda > berarti kita mulai interaktif mode.
>scan
>scan_results
>add_network
>set_network 0 ssid "namaSSIDnya"
>set_network 0 psk "passwordnya"
>enable_network 0
>save_config
abis itu dhcpcd wlan0
deh. Kalau udah bisa nge-ping berarti udah bisa konek internet.
Abis itu setting waktunya, biar sama dengan server. Gak terlalu penting sih sekarang. Tapi okelah biat ngikutin tutorial. Pake perintah timedatectl set-ntp true
Partisi harddisk
Nah, di sini harus hati-hati banget. Makanya sebelum saya mulai install archlinux, saya backup semua data penting di harddisk lain. Okey, buat paritisi kita pake perintah namanya fdisk. Anyway, mau bilang dikit sebenernya saya gak banyak ngerubah partisi, karena OS sebelumnya kan Elementary OS yang pake struktur partisi root, swap dan home. Jadi untuk archlinux kali ini, disamain aja root-swap-home.
Kita format partisi root dengan mkfs.ext4 /dev/sda1
. Terus kita mount root partisi pake mount /dev/sda1 /mnt
. Buat partisi home kita mount dengan bikin folder dibawa /mnt terus mount
mkdir /mnt/home
mount /dev/sda2 /mnt/home
Ada aplikasi genfstab yang bakal detect partisi yang udah ke mount nanti ditulis di /etc/fstab.
Install dan Config
Pertama kali yang harus diinstall adalah base packages. Paket ini berisi paket-paket paling penting untuk standard linux. pacstrap /mnt base
adalah perintah untuk install base packages. Setelah instalasi selesai maka kita konfigurasi yang sudah terinstall.
Cek mount
Lakukan perintah genfstab -U /mnt >> /mnt/etc/fstab
untuk generate fstab ke /etc/fstab. -U untuk menggunakan UUID daripada langsung. Setelah itu cek /mnt/etc/fstab
apakah hasilnya sudah bener.
Chroot
Chroot atau change root digunakan untuk apabila kita gak bisa akses root partisi secara langsung. Contoh kalau kita lupa password. Gimana mau login ke root, passwordnya aja lupa. Jadi yang pertama kita lakukan adalah boot pake LiveCD atau USB trus kita chroot ke root partition. Setelah itu baru kita bisa bikin password baru misalnya. Nah, sekarang kita lakukan chroot ke root partition yang udah kita buat. arch-chroot /mnt
.
Setting bahasa dan keyboard
Untuk bahasa buka file /etc/locale.gen
lalu uncomment en_US.UTF-8 UTF-8
untuk pake bahasa inggris. Kemudian lakukan perintah locale-gen
. Terus pada file /etc/locale.conf
set juga LANG=en_US.UTF-8
.
Untuk keyboard, apabila pake keyboard Jerman misalnya. Buka /etc/vconsole.conf
lalu tambahkan atau ganti jadi KEYMAP=de-latin1
Hostname
Hostname ini penting nih untuk tau siapa nama mesin kita. Buat file /etc/hostname
dengan isinya nama mesin kita. Terus pada file /etc/hosts
isinya kira-kira kayak gini
127.0.0.1 localhost.localdomain localhost
::1 localhost.localdomain localhost
127.0.1.1 myhostname.localdomain myhostname
Setting wifi lagi
Kalau setting internet di atas adalah sifatnya sementara. Kita sekarang setting yang bakalan dipake terus. Yang paling gampang adalah pake netctl
. Install dulu kalau belum ada dengan perintah pacman -S netctl
. Abis itu salin file konfigurasinya dari /etc/netctl/examples
disitu banyak pilihan konfigurasi untuk berbagai macam koneksi. Kali ini kita pake wireless-wpa. Jadi salin ke folder /etc/netctl
dengan perintah cp /etc/netctl/examples/wireless-wpa /etc/netctl/wireless-wpa
. Setelah itu kita edit file konfigurasinya sesuai dengan network kita sekarang
# nama interfacenya
Interface=wlan0
Connection=wireless
Security=wpa
IP=dhcp
ESSID=namaWifinya
Key='passwordnya'
Simpan lalu jalankan netctl dengan perintah netctl start wireless-wpa
. Buat yang belum tau aja nih ya. Kalau install aplikasi di archlinux belum tentu bakalan diinstall juga sebagai service pada saat kita booting. Jadi kita harus manual nyalain servicenya. Untuk netctl dengan perintah netctl enable wireless-wpa
dengan begitu tiap kali nyalain mesin bakalan jalan juga service netctl untuk konek ke jaringan.
Initramfs
Initramfs (Initial ramdisk environments) digunakan untuk membuat environment kecil untuk beberapa kernel modul sebelum diambil alih oleh kernel. Biasanya digunakan untuk encrypted root partition atau RAID. Untuk jaga-jaga aja, maka kita buat juga initramfs ini dengan perintah mkinitcpio -p linux
Set password root
Ini super maha penting, karena root adalah segalanya. Untuk set password root dengan perintah passwd
aja. Abis itu ketik deh passwordnya dua kali.
Boot loader
Nah, ini juga sangat amat penting. Karena tanpa bootloader gimana mau masuk ke OS nya. Untuk gampangnya kita install GRUB aja. Untuk install dengan perintah pacman -S grub
. Tapi perintah itu aja gak cukup, ada 2 perintah lagi yang harus diketik.
grub-install --target=i386-pc /dev/sda
grub-mkconfig -i /boot/grub/grub.cfg
Dua perintah diatas akan melakukan set up grub di /dev/sda dan buat konfigurasi grub semua di /boot/grub.
Sudah… Gitu aja… Sekarang umount root partition dengan umount -R /mnt
kemudian keluar dari chroot dengan exit
. Abis itu ketik reboot
.