Luthfi Idris Cerita Linux, Jerman Wirausaha dan Hidup Sederhana

Ide : Ruang Kelas

Sebelum saya mulai, mari kita lihat dulu foto dibawah ini.

Iya, itu Tafel (Papan Tulis) biasa, tapi yang menurut saya gak biasa adalah mereka memasang Tafel nya double. Belum pernah saya lihat di Indonesia seperti ini, biasanya hanya stuck di satu tempat, ini bisa naik dan turun dan menurut saya ini sangat efektif dan hemat tempat.

Kalau dilihat ini sebenernya sangat sederhana, dilihat dari foto ketiga, papan tulis ini menggunakan roda kecil yang menyebabkan bisa naik turun Tafel nya.

Saya memang bukan kuliah di kota besar seperti Berlin, Frankfurt, Hamburg, Munchen dan lain-lain. FH Offenburg bukan top university di Jerman, tetapi saya lihat apa yang mereka berikan sekelas uni-uni besar lainnya. Karena post kali ini kita membahas ruang kelas, kita akan fokus ke ruang kelas nya. Foto yang saya ambil adalah ruang kelas di gedung lama, jadi masih pakai kapur. Tetapi walaupun masih kapur, mereka menggunakan ruangan dan membuat ruangan tersebut sangat baik. Dan hal ini bisa di contoh untuk sekolah atau universitas di Indonesia. Jadi yang penting itu bukan kelas berAC dan menggunakan smartboard dan fasilitas lain, tetapi kualitas pendidikannya gak pernah diperhatikan. Contoh offenburg ini, fasilitas seadanya, tetapi mereka menggunakan sebaik-baiknya dan kualitas tetap dijaga.

Pasti orang mengira kalau pakai kapur itu kotor terus banyak debu dan lain-lain. Hebatnya mereka menkompensasi anggapan tersebut dengan membuat wastafel di tiap kelas lengkap dengan tissue dan sabun. Wastafel bahasa Jerman nya : Waschbecken.

Selain itu banyak aksesoris di kelas yang menambah nyaman belajar, ada seperangkat penggaris, jangkar, pointer dll. Lalu ada komputer yang bisa digunakan Dozent untuk presentasi atau kalau bawa laptop sendiri, ada projector yang cukup keren.

Terakhir, mahasiswa jaman sekarang sering bawa laptop sendiri terus wifi-an di kampus, karena koneksi di kampus kuenceng buanget. Hebatnya mereka (kampus) gak pelit colokan listrik. Setiap kelas disediakan colokan listrik atau Steckdose cukup untuk 20 laptop. Ada juga colokan kabel RJ-45 untuk laptop yang gak ada wifi nya. Masih inget, waktu kuliah dulu di Jakarta kalau mau wifi di kampus harus cari-cari colokan dulu atau di tempat hotspot yang sudah di sediakan. Kalau disini, semua kelas, semua area kampus kecuali lapangan olahraga tercover sama wifi kampus. Jadi bisa wifi dengan nyaman di kelas atau tempat lain.

« Pos Sebelumnya Pos Sesudahnya »