Luthfi Idris Cerita Linux, Jerman Wirausaha dan Hidup Sederhana

Ide : Sampah

Denger-denger sekarang (19 Januari 2013) di Jakarta lagi banjir. Bisa jadi salah satu penyebabnya adalah masalah sampah yang menyumbat selokan atau pengelolaan sampah yang belum baik. Solusinya bisa mencontoh dari negara Jerman. Kita lihat dulu bagaimana tong sampah di Jerman.

Di Jerman, sampah dibagi 4 :

  1. Restmull (Sampah sisa makanan atau yang organik) (Foto 3)
  2. Papier (Sampah kertas atau kardus / kotak makanan yang terbuat dari kertas) (Foto 2)
  3. Glas (Botol susu yang dari gelas atau botol saus sambal atau tempat makanan yang terbuat dari kaca) (Foto 1)
  4. Verpackung (Tempat makanan / minuman yang terbuat dari plastik dll) (Foto 2)

Entah setelah dibagi-bagi seperti ini dibawa kemana lagi, sepertinya sih ke tempat daur ulang. Karena mudah banget untuk daur ulang kalau sudah terbagi-bagi seperti ini.

Di Jerman, tiap depan rumah gak ada tempat sampahnya gak seperti rumah-rumah di Indonesia atau Jakarta. Disini, sampah disimpan dulu di rumah masing-masing sampai hari pengangkutan sampah datang. Untuk tiap jenis sampah satu kali atau dua kali seminggu diangkat oleh tukang sampahnya (Müllmann). Misal, restmull diangkat tiap hari senin dan kamis, jadi pada malam senin sekitar jam 9an orang jerman mulai membawa tong hijau yang besar itu keluar rumah sampai di pinggir trotoar. Besok pagi (senin) ada mobil truk besar yang angkat itu semua. Tong hijau nya punya standard, jadi mudah dan efektif kerja Müllmann nya.

Update :

« Pos Sebelumnya Pos Sesudahnya »